Our Film : Breakthrough Paradox Of Act
Film pendek yang kami buat merupakan salah satu rangkaian tugas dalam mata kuliah teknik komunikasi. Film pendek tersebut melatih kemampuan kami dalam membuat film yang terkait dengan perencanaan wilayah dan kota. Kami berharap supaya proses pembuatan film ini dapat bermanfaat bagi kami pada waktu yang akan datang, dan hasil film ini dapat bermanfaat bagi penonton.
​
Tujuan dari pembuatan film ini adalah untuk memberikan kesadaran terhadap keberadaan kampung kota dan perlunya solusi bagi permasalahan yang ada.
​
Berikut ini adalah sinopsis dari film yang kami buat:
Breakthrough : Paradox of Act
Film ini berisi tentang konflik yang dialami oleh seorang birokrat muda, Rheza, dalam mempertimbangkan kepentingan ekonomi dan kepentingan lingkungan dalam pembangunan pabrik di kawasan pemukiman kumuh.
​
Film ini menggunakan alur maju. Rheza pada awalnya menerima tawaran projek dari Mrs. Zara Mannard untuk membangun pabrik di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas. Seorang pengamat lingkungan, Mrs. Dindi, memperingatkan Rheza mengenai dampak lingkungan akibat pendirian pabrik. Sebuah survei lapangan yang dilakukan Rheza mempertemukannya dengan Kasiman dan Ega yang mengisahkan kondisi riil di lokasinya dan rencana “kampung bahari” yang belum direalisasikan. Rheza mengalami pertentangan batin dalam mengambil keputusan. Rheza kemudian mengalami mimpi buruk mengenai dampak negatif jangka panjang dari pembangunan pabrik tersebut. Akhirnya, Rheza memutuskan untuk melanjutkan realisasi kampung bahari menolak proyek pembangunan pabrik dan
​
Film ini mengangkat pertimbangan antara tawaran pembangunan pabrik, rencana pemerintah yang tidak terealisasi, dan pertimbangan ekologis di pemukiman kumuh/kampung kota. Film ini bertujuan untuk mengingatkan penonton supaya memperhatikan aspek lingkungan dan dampak jangka panjang dalam melakukan pembangunan di kampung kota.